Salah satu alasan orang-orang Jakarta mudik ke kampung halamannya dengan
sepeda motor adalah irit di ongkos, di
bandingkan mudik dengan kendaraan umum, atau pun roda empat. Tapi apakah anda
yakin ?
Beberapa sobat I-A yang menggunakan sepeda motor untuk mudik yang lalu sempat kami wawancari, bahkan salah satu sobat I-A ini malah bercerita dengan gamblang ongkos-ongkos mudiknya. Sobat I-A yang blak-blakan ini enggan disebut
namanya ini mengaku, memang awalnya mudik dengan motor adalah karena bertujuan irit
diongkos dan lebih praktis, apalagi dengan kendaraan sendiri.
Mereka mengakui bahwa tidak ada namanya unsur
kenyamanan, karena mudik dengan sepeda motor seperti perjuangan perjalanan
yang melelahkan, betapa tidak hal yang pertama kali yang harus mereka siapkan adalah kondisi motor
yang dituntut harus prima, jadi tune up sepeda motor adalah hal yang wajib bagi
mereka termasuk mengganti oli mesin, walaupun oli mesin mereka kalau motor tidak dipakai mudik,
hanya untuk dipakai untuk perjalanan kerja saja masih dapat dipakai 2 minggu.
Ongkos tune up plus dengan ganti oli mesin,
tanpa penggantian spare parts besar paling tidak mereka mengeluarkan kocek Rp.
75.000 s/d Rp. 150.000 tergantung jenis motor dan harga oli mesin yang ingin
dipakai. Kebetulan
sobat I-A
kami ini mudik ke kampung halamannya di Yogyakarta, dengan motor Honda Supra X 125 keluaran tahun 2010, perjalanan dari
Jakarta – Jogja kemarin dia tempuh dalam waktu kurang lebih 17 jam perjalanan,
mengingat ketika dia berangkat mudik, arus mudik belum terlalu ramai walaupun
jalanan memang sudah mulai banyak
pemudik motor .
Untuk ongkos bahan bakar dengan
menggunakan premium, dia mengaku selalu mengisi dinominal per Rp. 20.000
atau setara 3,07 liter premium (harga
Rp. 6500/liter), tercatat dalam perjalanan sobat kami satu ini dengan Honda Supra x 125nya
mengisi sebanyak enam kali, dengan rata-rata berhenti untuk istirahat setiap per 2 atau 3 jam perjalanan, atau dengan kata lain ada 6 kali
istirahat dari total perjalanan
berangkat Jakarta menuju Yogyakarta.
Untuk ongkos bahan bakar kalau dihitung paling tidak
dibutuhkan paling tidak Rp. 120.000 (Rp. 20.000 x 6 kali isi bensin), jadi untuk modal sepeda
motor sobat
kami berangkat mudik, dana yang di butuhkan minimal Rp. 195.000,- (Rp. 120.000 / ongkos bensin
+ Rp. 75.000/ tune up & ganti oli).
Rp. 195.000,- itu belum ditambah dengan
biaya konsumsi, karena menurut sobat kami ini, dari total perjalanan dia berangkat terhitung sebanyak enam kali dia berhenti untuk istirahat, paling tidak dia mengeluarkan uang sebanyak Rp.
15.000 untuk hanya sekedar beli makanan, beli air, rokok, atau untuk parkir dan
membayar ongkos toilet.
Jadi kalau bisa dibuatkan
tabel berikut ini adalah pengeluaran yang wajib yang sobat I-A rinci.
No
|
Jenis Pengeluaran
|
Harga Per Unit
|
Total Harga
|
1.
2.
3.
|
Tune Up Plus Ganti Oli
Mesin
Ongkos Bensin 6 x
Mengisi Jakarta-Yogya
Ongkos Makan Minum
Rokok Parkir Toilet Setiap Berhenti Sebanyak
6 X
|
Rp. 75.000
Rp. 20.000
Rp. 15.000
|
Rp. 75.000
Rp. 120.000
Rp. 90.000
|
Grand Total
Rp.
285.000
|
Ini belum termasuk biaya
tiba-tiba apabila terjadi kerusakan sepeda motor, sebagai informasi kerusakan
yang sering terjadi adalah pecah ban dalam, putus rantai atau fanbelt (bagi
yang matik), atau yang lebih parah jebolnya mesin, nah untuk biaya tersebut
sobat I-A satu ini sudah menyiapkan dana sekitar Rp. 300.000,- apabila terjadi
kendala tersebut. Tapi ini sifatnya optional bisa dikeluarkan atau tidak atau
malah bisa dikeluarkan tapi kurang dari tiga ratus ribu rupiah atau bahkan
lebih dari itu, dia malah tambah berujar
“tergantung nasib kita di jalan”.
Ada biaya lagi sebenarnya
yang harus dikeluarkan, mengingat selain biaya untuk sepeda motor, biaya untuk
fisik badan kadang juga harus dikeluarkan, sobat I-A kami ini bercerita ketika
2 tahun lalu ketika mudik dengan sepeda motor,
dia sempat jatuh sakit di kampung halamannya karena terlalu letih
diperjalanan, sehingga mau tidak mau dia mengeluarkan ongkos berobat.
Untuk perjalanan pulang,
kurang lebih sama seperti perjalanan berangkat karena sebelum berangkat dia
selalu melakukan tune up dan ganti oli mesin yang baru, atau minimal ganti oli
saja. Dari biaya yang dirinci diatas paling tidak uang satu juta dia siapkan
untuk pengeluaran sepeda motor baik berangkat atau pun pulang, padahal ongkos
tuslah tiket bus ekonomi dari Jakarta – Yogyakarta berkisar Rp. 150.000 s/d Rp.
250.000 , jadi ya dana paling minim ketika anda akan ke Yogyakarta PP sekitar
Rp. 500.000,- .
Biaya –biaya yang diatas
berdasarkan wawancara sepihak saja oleh salah satu sobat I-A sebagai pemudik
sepeda motor dengan menggunakan Supra X 125nya dan bertujuan mudik dari Jakarta
- Yogyakarta , mungkin versi-versi biaya yang dikeluarkan oleh pemudik sepeda
motor yang lainnya dapat berbeda, tergantung jenis motor, serta tujuan asal
mudik dapat lebih murah atau lebih mahal.
Kesimpulannya berujung
pada pilihan anda, terutama bagi anda yang mungkin berencana mudik tahun depan
menggunakan sepeda motor, kalau alasannya hanya irit ongkos, sebenarnya malah
banyak masyarakat kita yang memanfaatkan fasilitas mudik gratis dari beberapa
perusahaan besar ataupun malah instansi pemerintah, bahkan apabila anda kekeh tetap
akan menggunakan sepeda motor untuk ke kampung halaman, anda dapat menggunakan jasa paket pengiriman
sepeda motor baik yang berbayar bahkan ada juga yang gratis seperti menggunakan
kapal TNI AL. @argodidit