Rabu, 14 Agustus 2013

Apakah Benar Mudik Dengan Motor Itu Murah ?



Salah satu alasan orang-orang Jakarta mudik ke kampung halamannya dengan sepeda motor adalah irit di ongkos,  di bandingkan mudik dengan kendaraan umum, atau pun roda empat. Tapi apakah anda yakin ?


Beberapa sobat I-A yang menggunakan sepeda motor untuk  mudik yang lalu sempat kami wawancari, bahkan salah satu sobat I-A ini malah bercerita dengan gamblang ongkos-ongkos mudiknya. Sobat I-A  yang blak-blakan ini enggan disebut namanya ini mengaku, memang awalnya mudik dengan motor adalah karena bertujuan irit diongkos dan lebih praktis, apalagi dengan kendaraan sendiri.


Mereka mengakui bahwa tidak ada namanya unsur kenyamanan, karena mudik dengan sepeda motor seperti perjuangan perjalanan yang  melelahkan, betapa tidak hal yang pertama kali yang  harus mereka siapkan adalah kondisi motor yang dituntut harus prima, jadi tune up sepeda motor adalah hal yang wajib bagi mereka termasuk mengganti oli mesin, walaupun oli  mesin mereka kalau motor tidak dipakai mudik, hanya untuk dipakai untuk perjalanan kerja saja masih dapat dipakai 2 minggu.


Ongkos tune up plus dengan ganti oli mesin, tanpa penggantian spare parts besar paling tidak mereka mengeluarkan kocek Rp. 75.000 s/d Rp. 150.000 tergantung jenis motor dan harga oli mesin yang ingin dipakai. Kebetulan sobat I-A kami ini mudik ke kampung halamannya di Yogyakarta, dengan motor Honda Supra X  125 keluaran tahun 2010, perjalanan dari Jakarta – Jogja kemarin dia tempuh dalam waktu kurang lebih 17 jam perjalanan, mengingat ketika dia berangkat mudik, arus mudik belum terlalu ramai walaupun jalanan memang  sudah mulai banyak pemudik motor .


Untuk ongkos bahan bakar dengan menggunakan premium, dia mengaku selalu mengisi dinominal per Rp. 20.000 atau  setara 3,07 liter premium (harga Rp. 6500/liter), tercatat dalam perjalanan sobat kami satu ini dengan Honda Supra x 125nya mengisi sebanyak enam kali, dengan rata-rata berhenti untuk istirahat  setiap per 2 atau 3 jam  perjalanan, atau dengan kata lain ada 6 kali istirahat dari total perjalanan berangkat Jakarta menuju Yogyakarta.


Untuk ongkos  bahan bakar kalau dihitung paling tidak dibutuhkan paling tidak Rp. 120.000 (Rp. 20.000 x  6 kali isi bensin), jadi untuk modal sepeda motor sobat kami berangkat  mudik, dana yang di butuhkan minimal Rp. 195.000,- (Rp. 120.000 / ongkos bensin + Rp. 75.000/ tune up & ganti oli).

Rp. 195.000,- itu belum ditambah dengan biaya konsumsi, karena menurut sobat kami ini,  dari total perjalanan dia berangkat terhitung sebanyak enam  kali dia  berhenti untuk istirahat, paling tidak dia mengeluarkan uang sebanyak Rp. 15.000 untuk hanya sekedar beli makanan, beli air, rokok, atau untuk parkir dan membayar ongkos toilet.




Jadi kalau bisa dibuatkan tabel berikut ini adalah pengeluaran yang wajib yang sobat I-A rinci.

No
Jenis Pengeluaran
Harga Per Unit
Total Harga
1.

2.

3.
Tune Up Plus Ganti Oli Mesin

Ongkos Bensin 6 x Mengisi Jakarta-Yogya
Ongkos Makan Minum Rokok Parkir Toilet Setiap Berhenti Sebanyak  6 X
Rp. 75.000

Rp. 20.000


Rp. 15.000





Rp. 75.000

Rp. 120.000


Rp. 90.000
Grand Total
Rp.  285.000



Ini belum termasuk biaya tiba-tiba apabila terjadi kerusakan sepeda motor, sebagai informasi kerusakan yang sering terjadi adalah pecah ban dalam, putus rantai atau fanbelt (bagi yang matik), atau yang lebih parah jebolnya mesin, nah untuk biaya tersebut sobat I-A satu ini sudah menyiapkan dana sekitar Rp. 300.000,- apabila terjadi kendala tersebut. Tapi ini sifatnya optional bisa dikeluarkan atau tidak atau malah bisa dikeluarkan tapi kurang dari tiga ratus ribu rupiah atau bahkan lebih dari itu, dia  malah tambah berujar “tergantung nasib kita di jalan”.


Ada biaya lagi sebenarnya yang harus dikeluarkan, mengingat selain biaya untuk sepeda motor, biaya untuk fisik badan kadang juga harus dikeluarkan, sobat I-A kami ini bercerita ketika 2 tahun lalu ketika mudik dengan sepeda motor,  dia sempat jatuh sakit di kampung halamannya karena terlalu letih diperjalanan, sehingga mau tidak mau dia mengeluarkan ongkos berobat.


Untuk perjalanan pulang, kurang lebih sama seperti perjalanan berangkat karena sebelum berangkat dia selalu melakukan tune up dan ganti oli mesin yang baru, atau minimal ganti oli saja. Dari biaya yang dirinci diatas paling tidak uang satu juta dia siapkan untuk pengeluaran sepeda motor baik berangkat atau pun pulang, padahal ongkos tuslah tiket bus ekonomi dari Jakarta – Yogyakarta berkisar Rp. 150.000 s/d Rp. 250.000 , jadi ya dana paling minim ketika anda akan ke Yogyakarta PP sekitar Rp. 500.000,- .


Biaya –biaya yang diatas berdasarkan wawancara sepihak saja oleh salah satu sobat I-A sebagai pemudik sepeda motor dengan menggunakan Supra X 125nya dan bertujuan mudik dari Jakarta - Yogyakarta , mungkin versi-versi biaya yang dikeluarkan oleh pemudik sepeda motor yang lainnya dapat berbeda, tergantung jenis motor, serta tujuan asal mudik dapat lebih murah atau lebih mahal. 


Kesimpulannya berujung pada pilihan anda, terutama bagi anda yang mungkin berencana mudik tahun depan menggunakan sepeda motor, kalau alasannya hanya irit ongkos, sebenarnya malah banyak masyarakat kita yang memanfaatkan fasilitas mudik gratis dari beberapa perusahaan besar ataupun malah instansi pemerintah, bahkan apabila anda kekeh tetap akan menggunakan sepeda motor untuk ke kampung halaman, anda dapat menggunakan jasa paket pengiriman sepeda motor baik yang berbayar bahkan ada juga yang gratis seperti menggunakan kapal TNI AL.  @argodidit




Tidak ada komentar:

Posting Komentar