Rabu, 21 Agustus 2013

Harga Dibawah 100 juta Bisa Beli Mobil SUV Dengan Model Yang Tidak Ketinggalan Jaman ?

Punya mobil SUV dengan ground clearance yang tinggi, ban besar pacul yang sangar, serta kemampuan untuk melahap jalan-jalan tanah berbatu, merupakan impian banyak orang. tapi mengingat terbatas bujet membuat impian terkadang sulit diwujudkan, mengingat mobil-mobil keluaran terbaru dengan aliran SUV paling tidak berharga minimal 200-an sampai dengan 300-an juta rupiah.

Tapi tenang, berikut ini kami rangkum beberapa merk mobil SUV dengan model yang dapat dibuat sangar offroad serta mempunyai design yang belum ketinggalan jaman dengan SUV model sekarang, terutama bagi anda dengan bujet kurang dari 100 juta rupiah.

Opel / Chevrolet Blazer
Mobil yang mulai beredar di Indonesia dari tahun 1996 ini, merupakan mobil SUV yang banyak digemari karena kenyamanannya, banyak yang bilang SUV rasa sedan. Bagi blazer yang masih dalam keadaan standart sangat memungkinkan untuk menjajal sekedar offroad ringan, apalagi kalau sudah dimodifikasi baik mesin, kaki, dan ban,  offroad keadaan berat boleh menjadi pilihan. Dipasaran mobil bekas (mobkas) mobil ini dengan tahun 1996 atau 1997 terkadang bisa anda tebus dibawah angka 40 juta rupiah.

 Nissan Terano
Hadir di Indonesia pada awal tahun 1995, diakui bahwa Nissan Terrano adalah ikon model mobil SUV di Indonesia, kenapa dapat dibilang begitu ? karena SUV ketika waktu tahun itu merupakan pasar mobil dengan keadaan yang sangat sepi peminat, banyak orang Indonesia ketika itu berkendaraan mobil dengan jenis niaga, kehadiran Nissan Terrano menjadi gebrakan model SUV terutama SUV yang dirakit di Indonesia. tersedia type SGX dan AJ limited serta pada pengembangannya terdapat type Grandroad, Kingsroad, serta Spirit. Harga terendah untuk menebus mobil ini kadang-kadang malah ada yang menjual dibawah 70 juta rupiah tapi tergantung kondisi, tapi terlepas dari pada itu kenyataannya di jalan sering juga dijumpai Terrano dengan keadaan yang apik dan bagus walaupun sudah berusia tua.

Honda CRV
Honda CRV, lha koq bisa harga dibawah 100 juta? eit tunggu dulu, jangan melongok ke CRV dengan lansiran tahun yang terbaru. Bagi anda yang merasa mobil SUV tahun 90an masih terlalu tua, mungkin anda harus menimbang untuk memilih SUV Honda CRV dengan lansiran tahun 2000 – 2001. Dengan model sporty dan kompak CRV 2000 – 2001 merupakan mobil CBU yang didatangkan langsung dari Jepang, jadi masuk akal lah kalau anda memilih SUV ini dengan bujet 100 juta kebawah, apalagi anda termasuk pengagum JDM (Japan Domestic Market), harga minimal mobkas Honda CRV lansiran tahun 2000 – 2001 bisa ditebus diangka 80 s/d 90-an juta rupiah.

KIA Sportage 
Masuk ke Indonesia di tahun 1999 secara CBU, KIA Sportage 1 generasi awal ini bisa dibilang adalah SUV dengan kemampuan untuk offroad karena dilengkapi 4 penggorak roda atau 4×4. Bagi anda yang mengingankan SUV dengan tahun agak muda 1999 s/d 2006, dengan basic design 4×4, dan SUV tersebut merupakan model yang jarang orang punyai, pilihan bisa anda pilih ke KIA Sportage 1 dan Sportage 2, bahkan di Sportage 2 transmisinya ada yang automatic, harga mobkas yang ditawar sering kali bisa dibawah 80 jutaan.   @argodidit

 http://info-automotive.com/harga-dibawah-100-juta-dapat-suv-dengan-model-yang-tidak-ketinggalan-jaman/

Rabu, 14 Agustus 2013

Apakah Benar Mudik Dengan Motor Itu Murah ?



Salah satu alasan orang-orang Jakarta mudik ke kampung halamannya dengan sepeda motor adalah irit di ongkos,  di bandingkan mudik dengan kendaraan umum, atau pun roda empat. Tapi apakah anda yakin ?


Beberapa sobat I-A yang menggunakan sepeda motor untuk  mudik yang lalu sempat kami wawancari, bahkan salah satu sobat I-A ini malah bercerita dengan gamblang ongkos-ongkos mudiknya. Sobat I-A  yang blak-blakan ini enggan disebut namanya ini mengaku, memang awalnya mudik dengan motor adalah karena bertujuan irit diongkos dan lebih praktis, apalagi dengan kendaraan sendiri.


Mereka mengakui bahwa tidak ada namanya unsur kenyamanan, karena mudik dengan sepeda motor seperti perjuangan perjalanan yang  melelahkan, betapa tidak hal yang pertama kali yang  harus mereka siapkan adalah kondisi motor yang dituntut harus prima, jadi tune up sepeda motor adalah hal yang wajib bagi mereka termasuk mengganti oli mesin, walaupun oli  mesin mereka kalau motor tidak dipakai mudik, hanya untuk dipakai untuk perjalanan kerja saja masih dapat dipakai 2 minggu.


Ongkos tune up plus dengan ganti oli mesin, tanpa penggantian spare parts besar paling tidak mereka mengeluarkan kocek Rp. 75.000 s/d Rp. 150.000 tergantung jenis motor dan harga oli mesin yang ingin dipakai. Kebetulan sobat I-A kami ini mudik ke kampung halamannya di Yogyakarta, dengan motor Honda Supra X  125 keluaran tahun 2010, perjalanan dari Jakarta – Jogja kemarin dia tempuh dalam waktu kurang lebih 17 jam perjalanan, mengingat ketika dia berangkat mudik, arus mudik belum terlalu ramai walaupun jalanan memang  sudah mulai banyak pemudik motor .


Untuk ongkos bahan bakar dengan menggunakan premium, dia mengaku selalu mengisi dinominal per Rp. 20.000 atau  setara 3,07 liter premium (harga Rp. 6500/liter), tercatat dalam perjalanan sobat kami satu ini dengan Honda Supra x 125nya mengisi sebanyak enam kali, dengan rata-rata berhenti untuk istirahat  setiap per 2 atau 3 jam  perjalanan, atau dengan kata lain ada 6 kali istirahat dari total perjalanan berangkat Jakarta menuju Yogyakarta.


Untuk ongkos  bahan bakar kalau dihitung paling tidak dibutuhkan paling tidak Rp. 120.000 (Rp. 20.000 x  6 kali isi bensin), jadi untuk modal sepeda motor sobat kami berangkat  mudik, dana yang di butuhkan minimal Rp. 195.000,- (Rp. 120.000 / ongkos bensin + Rp. 75.000/ tune up & ganti oli).

Rp. 195.000,- itu belum ditambah dengan biaya konsumsi, karena menurut sobat kami ini,  dari total perjalanan dia berangkat terhitung sebanyak enam  kali dia  berhenti untuk istirahat, paling tidak dia mengeluarkan uang sebanyak Rp. 15.000 untuk hanya sekedar beli makanan, beli air, rokok, atau untuk parkir dan membayar ongkos toilet.




Jadi kalau bisa dibuatkan tabel berikut ini adalah pengeluaran yang wajib yang sobat I-A rinci.

No
Jenis Pengeluaran
Harga Per Unit
Total Harga
1.

2.

3.
Tune Up Plus Ganti Oli Mesin

Ongkos Bensin 6 x Mengisi Jakarta-Yogya
Ongkos Makan Minum Rokok Parkir Toilet Setiap Berhenti Sebanyak  6 X
Rp. 75.000

Rp. 20.000


Rp. 15.000





Rp. 75.000

Rp. 120.000


Rp. 90.000
Grand Total
Rp.  285.000



Ini belum termasuk biaya tiba-tiba apabila terjadi kerusakan sepeda motor, sebagai informasi kerusakan yang sering terjadi adalah pecah ban dalam, putus rantai atau fanbelt (bagi yang matik), atau yang lebih parah jebolnya mesin, nah untuk biaya tersebut sobat I-A satu ini sudah menyiapkan dana sekitar Rp. 300.000,- apabila terjadi kendala tersebut. Tapi ini sifatnya optional bisa dikeluarkan atau tidak atau malah bisa dikeluarkan tapi kurang dari tiga ratus ribu rupiah atau bahkan lebih dari itu, dia  malah tambah berujar “tergantung nasib kita di jalan”.


Ada biaya lagi sebenarnya yang harus dikeluarkan, mengingat selain biaya untuk sepeda motor, biaya untuk fisik badan kadang juga harus dikeluarkan, sobat I-A kami ini bercerita ketika 2 tahun lalu ketika mudik dengan sepeda motor,  dia sempat jatuh sakit di kampung halamannya karena terlalu letih diperjalanan, sehingga mau tidak mau dia mengeluarkan ongkos berobat.


Untuk perjalanan pulang, kurang lebih sama seperti perjalanan berangkat karena sebelum berangkat dia selalu melakukan tune up dan ganti oli mesin yang baru, atau minimal ganti oli saja. Dari biaya yang dirinci diatas paling tidak uang satu juta dia siapkan untuk pengeluaran sepeda motor baik berangkat atau pun pulang, padahal ongkos tuslah tiket bus ekonomi dari Jakarta – Yogyakarta berkisar Rp. 150.000 s/d Rp. 250.000 , jadi ya dana paling minim ketika anda akan ke Yogyakarta PP sekitar Rp. 500.000,- .


Biaya –biaya yang diatas berdasarkan wawancara sepihak saja oleh salah satu sobat I-A sebagai pemudik sepeda motor dengan menggunakan Supra X 125nya dan bertujuan mudik dari Jakarta - Yogyakarta , mungkin versi-versi biaya yang dikeluarkan oleh pemudik sepeda motor yang lainnya dapat berbeda, tergantung jenis motor, serta tujuan asal mudik dapat lebih murah atau lebih mahal. 


Kesimpulannya berujung pada pilihan anda, terutama bagi anda yang mungkin berencana mudik tahun depan menggunakan sepeda motor, kalau alasannya hanya irit ongkos, sebenarnya malah banyak masyarakat kita yang memanfaatkan fasilitas mudik gratis dari beberapa perusahaan besar ataupun malah instansi pemerintah, bahkan apabila anda kekeh tetap akan menggunakan sepeda motor untuk ke kampung halaman, anda dapat menggunakan jasa paket pengiriman sepeda motor baik yang berbayar bahkan ada juga yang gratis seperti menggunakan kapal TNI AL.  @argodidit