Selasa, 14 September 2010

Dosa-dosa Pemudik Roda 4


Wow dari judul sepertinya sangat mengganggu, tapi disini saya sebagai penulis bukan akan bertindak seperti Tuhan yang menilai apa dosa kita, sehingga kita menjadi seorang berdosa dimata Tuhan, hehehehe, dosa ini saya mengibaratkan kesalahan-kesalahan yang kita lakukan sebagai pemudik.

Disini saya akan membahas beberapa kesalahaan yang dilakukan oleh para pemudik yang berkendaraan baik roda 4, karena jujur saya pun juga melakukan kegiatan mudik dengan berkendaraan roda 4, saya juga ikut merasakan dosanya dan melakukan dosanya.

Oke saya akan jabarkan kesalahan pemudik roda 4

  1. Menyerobot jalan, sama sekali tidak menghormati pengguna jalan yang berlawan arah (karena pemudik roda 4 menyerobot hak jalan mereka), atau pun bahu jalan yang menjadi hak pejalan kaki, atau kendaraan yang sedang kena trouble.
  2. Mengebut dengan kecepatan tinggi, saya sangat prihatin dengan kondisi ini, kenapa? dengan kecepatan begitu tinggi, serta lalulintas ramai, sangat-sangat tidak safety,bahkan ketika arus lancar para pemudik sering tidak mengindahkan para pemakai jalan yang lain, sepert orang yang menyeberang jalan, atau kendaraan yang memutar, sering kali mereka yang menyeberang harus menggunakan sinyal bendera, atau dibantu oleh petugas.
  3. Membuang sampah tidak pada tempatnya, pemandangan ini saya temui di rest area, dimana sebenarnya rest areanya adalah rapih dengan tong sampah disekitar tapi, para pemudik malah membuangnya sembarangan, sehingga rest areanya terlihat kumuh.
  4. Melanggar rambu-rambu lalulintas, perilaku ini tidak jauhnya seperti di kota Jakarta, dimana letter S tidak ada gunanya sama sekali, ataupun menyerobot lampu lalulintas.

yup saya bingung sama pemudik roda 4 yang notabene adalah pemudik dengan menggunakan kendaraan roda 4 (mobil), padahal mereka dari kalangan menengah keatas (klo mengingat harga, dan sewa mobil yg mahal) tidak mencerminkan masyarakat yang ngaku-ngaku berasal dari kota metropolitan seperti Jakarta, masyarakat kota yang terkenal dengan pendidikannya yang tinggi, masyarakat yang dengan kewibawaannya menggunakan mobil-mobil terbaru keluaran pabrikan tapi sama sekali tidak berwibawa, disini saya menemukan ketertiban tidak ada kolerasinya dengan tingkat pendidikan, pekerjaan, ataupun status social (kaya atau miskin), semuanya berlomba-lomba untuk sampai tujuan dengan cepat.

Sebenarnya banyak, tapi yang kejadian umum yang saya lihat dan lakukan kemarin ya ini, saya juga bukan orang suci yang lepas dari kesalahan tapi disini saya juga ingin mengkoreksi diri saya, meminta maaf, kepada masyarakat-masyarakat penghuni jalur mudik yang saya lewati baik yang di pantura/ pantai selatan serta kepada para Polisi, saya haturkan terimakasih telah bekerja keras mengatur kami yang sangat barbar ini.

Kita tidak bisa dengan semena-mena menyalahkan pemerintah juga atas minimmnya sarana dan prasarana yang ada baik jalan, rambu petunjuk, keamanan dan lain-lain, karena factor yang utama adalah perilaku kita atau individu kita sebagai pemakai jalur mudik dengan roda 4, so jadikan perilaku kita yang sopan, tertib, dan sabar dimudik kita tahun depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar